Rabu, 05 Juni 2013

Libur Panjang dan Kemajuan Anak-anak

Wah, baru sadar ternyata sudah berbulan-bulan saya tidak menulis di blog ini, padahal ada banyak cerita tentang Rico maupun Nisa dan tiga murid saya di rumah. Semua cerita menjurus pada satu kemajuan baik yang dicapai murid-murid dalam kehidupan akademik maupun sehari-hari. Cerita pertama datang dari Rico, murid saya yang super cerdas. Dia baru saja menyelesaikan ujian akhir sekolah dasar dan semoga perolehan yang ia dapat tidak mengecewakan. Selain itu, Rico diterima di SMP Tri Tunggal, sekolah yang konon ia idam-idamkan karena memiliki lapangan basket in door dan out door untuk menyalurkan hobinya main basket.

Otomatis saya akan jarang bertemu dia. Belakangan saya hanya berkomunikasi lewat whatsapp, karena saya sedang sakit. Dia selalu bertanya kapan kami bisa bertemu, haha. Saya juga ingin bertemu, tapi nanti lah tunggu saya sembuh benar. Mungkin saya akan mengajaknya jalan-jalan, atau sekedar duduk seperti biasanya sambil makan siomay dan ngobrol ngalor-ngidul tentang banyak hal yang ia pikirkan.

Tentang Nisa, baru-baru ini Nisa didaulat untuk mengisi acara perpisahan di sekolah. Ia dapat tugas menyanyi, membawakan dua lagu; Bunda yang dipopulerkan Melly Goslow dan Kasih Ibu. Awalnya bunda pesimis, apa bisa Nisa bernyanyi di depan banyak orang dengan diiringi organ tunggal? Apa mungkin dia menghafal semua lirik lagu? Dengan santai saya bilang, "Bisa.. Tenang aja, urusan menghafal Nisa jagonya.". Bunda hanya senyum-senyum tipis. 

Kemarin, saat saya datang ke rumah, ayah Nisa menunjukkan rekaman latihan menyanyi di sekolah, dan kejutan! Dalam beberapa hari dia mampu menghafal lagu dengan irama yang bagus. Saya terperanjat. Momen-momen seperti sering membuat hati saya bergetar. Perasaan haru, takjub, dan bangga campur aduk jadi satu seperti adonan roti. Ah, ada banyak kemajuan dalam beberapa bulan terakhir mengenai Nisa. Terutama kontak sosialnya yang semakin mendekati normal. Dikatakan puas, saya puas. Tapi, saya masih harus banyak mencari metode-metode baru lagi untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan Nisa yang lain berkaitan dengan bakatnya.

Sedangkan kabar murid di Primakids Learning Center tak kalah menarik. Pujo, si penyandang cerebral palsy, memberi banyak kemajuan berkaitan dengan kondisi fisiknya. Fisio terapi yang ia jalani memberi dampak yang cukup baik terutama pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti tangan dan kaki. Pujo sudah bisa menulis tanpa merobek kertas lantaran tekanan yang berlebih. Ia juga sudah bisa berjalan sendiri tanpa dituntun. Ah, senang melihatnya. Minggu lalu saat saya pulang, ia malah sudah bisa mengenakan sepatu sandal sendiri tanpa bantuan ayahnya. Mencengangkan, untuk seorang penyandang cerebral palsy dengan gerak terbatas seperti Pujo. 

Ivan, dua minggu lalu khitan di usia yang ke-7. Ibunya bilang dia tidak rewel dan sangat kooperatif. Saya belum bertemu lagi dengan anak yang selalu minta dipeluk saat saya marah, haha. Ya, saya kadang-kadang dibuat jengkel lalu pura-pura marah dengan tidak mengajaknya bicara. Lalu dia akan mendekat, menyodorkan tangannya untuk minta maaf dan minta pelukan. Setelah proses khitan, barangkali ada banyak perilaku baru yang harus dia pelajari antara lain dengan tidak memeluk orang sembarangan.

Dan, Idam. Ah ya, murid saya yang satu ini memang paling sedikit kemajuannya. Masalahnya sih kemampuan orang tua untuk bekerja sama sangat kecil. Kadang-kadang saya putus asa juga, tapi saya selalu kembali lagi pada keyakinan selalu berpikir positif bahwa semua anak akan terus berkembang. Ada setitik kemajuan yang terjadi tiap hari. 

Bagi saya, mengetahui perkembangan dan mengikuti tiap momen perkembangan semua klien adalah hal yang membahagiakan. Kalian tahu kenapa? Karena saya sangat mencintai dunia ini, anak-anak dan segala macam yang berkaitan dengan mereka. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar