Minggu, 21 Oktober 2012

HOMESCHOOL BUKAN “PENDIDIKAN ALTERNATIF”



Oleh: Steven David Horwich
Seorang penulis dan pendidik dari Amerika
(diterjemahkan oleh Catastrova Prima)

Belakangan ini homeschooling dipandang sebagai pendekatan "pendidikan alternatif". Guru, persatuan guru, politisi, dan "gerombolan-gerombolannya" berusaha meyakinkan kita bahwa homeschooling itu tidak "normal", tidak "standar". Homeschooling dipandang sebagai pendidikan "pinggiran”. Dan, siapakah pelaku homeschooling? Mereka menganggap bahwa pelaku homeschooling sebagian besar adalah orang-orang yang fanatik terhadap agama, "anak-anak bermasalah" yang dianggap terlalu berbahaya serta anak-anak yang tergolong lambat di sekolah.

Mari kita singkirkan omong kosong itu!

Secara historis, sekolah merupakan sebuah "alternatif". Hingga abad ke-20 sekolah hanya berkembang di beberapa tempat. Di sekolah, umumnya, tingkat pengetahuan siswa sangat rendah. Guru-guru dipandang sebagai gudang pengetahuan, sayang sekali sekolah justru tidak memberikan perhatian yang cukup tinggi pada guru-guru. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa guru dan persatuan guru bersikeras memperjuangkan kenaikan gaji, lantaran guru sudah terlalu banyak bekerja dan gajinya rendah, dan semua itu sama sekali omong kosong. Mereka sebetulnya tahu bahwa mereka tidak lagi diperlukan. Sejarah tidak berbohong.

Mari kita lihat daftar orang-orang yang TIDAK mengenyam sekolah berbasis pendidikan, namun sangat berkesan bagi dunia. Yang berada di bidang musik? Bach dan Mozart, keduanya belajar di rumah dan berhasil dengan baik. Seorang penulis lagu? Bagaimana dengan Irving Berlin, penulis lagu besar pertama dari abad ke-20? Seni rupa? Da Vinci dan Monet belajar di rumah. Sebagian besar dari para pendiri Amerika Serikat adalah produk homeschooling, termasuk George Washington, Benjamin Franklin, John Adams, James Madison, dan Thomas Jefferson. Sekelompok orang-orang hebat. Beberapa presiden lainnya juga belajar di rumah, seperti Abraham Lincoln, Teddy dan Franklin Delano Roosevelt. 

Apakah pendidikan Abraham Lincoln benar-benar "alternatif"? Saya pikir sebagian besar dari kita akan dengan senang hati melalui jalan alternatif itu. Apakah Anda berasal dari militer? Jenderal yang luar biasa seperti George C. Patton dan Robert E. Lee belajar di rumah. Bagaimana dengan penulis? Hans Christian Anderson, CS Lewis, Charles Dickens, George Bernard Shaw dan Mark Twain belajar di rumah. Apa yang akan dilakukan? Ada juga beberapa penyair, termasuk Carl Sandburg dan Walt Whitman, tergolong orang-orang yang paling penting bagi Amerika. Bagaimana dengan para ilmuwan? Mereka hampir tidak pernah mengenyam pendidikan formal sebelum masuk universitas, termasuk ilmuwan terbesar abad ke-20, Albert Einstein. Penemu? Brothers Wright belajar di rumah, berlari ke bengkel sepeda dan menciptakan pesawat. Alexander Graham Bell menemukan telepon. Coba bayangkan kita hidup tanpa para pelaku homeschooling itu! Thomas Edison belajar di rumah dan kemudian menemukan lampu listrik, audio dan merekam film, dan sebuah daftar penemuan yang menjadi sebuah kemungkinan di abad ke-20. Tentu saja, penemuan film Edison turut membantu memunculkan bintang film pertama, Charlie Chaplin, juga seorang pelaku homeschooling yang karyanya memberikan jaminan bahwa film akan menjadi sebuah bentuk seni pada abad ke-20.

Banyak bidang kehidupan yang digawangi pelaku homeschooling. Kedua perawat terbesar dalam sejarah, Florence Nightingale dan Clara Barton, belajar di rumah. Pengusaha besar seperti Joseph Pulitzer dan Andrew Carnegie belajar di rumah. Juara tenis hebat, Williams bersaudara, keduanya belajar di rumah. Bahkan artis populer seperti Justin Timberlake dan Christina Aguilera belajar di rumah.

Hal ini jelas BUKAN daftar "alternatif" tokoh sejarah, melainkan sebuah daftar dari tokoh-tokoh sentral dalam 300 tahun terakhir. Dan sejak sekolah umum menjadi sebuah kebudayaan selama kurun waktu 150 tahun atau lebih, sebagian besar tokoh-tokoh sejarah penting justru mengenyam sedikit atau bahkan tidak "sekolah".

Banyak yang sangat mendukung homeschooling. Mereka yang dididik di rumah, biasanya lebih banyak pengetahuan daripada mereka yang disekolahkan dengan seribu satu alasan. Entah bagaimana, peradaban akhirnya terselamatkan! Ada beberapa hal menarik lain, seperti "tes standar" yang menunjukkan bahwa pelaku homeschooling menerima pendidikan jauh lebih baik daripada rata-rata anak-anak yang disekolahkan.

Dan tentu saja, anak-anak yang dididik di rumah akan jarang sakit, tidak dipukuli oleh teman sekelas, dan seperti yang kita lihat di Colorado pekan ini, mereka tidak terkena semprotan airmata di sekolah ketika mereka "bertingkah". (Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang lelucon tragis di Homeschool Under Siege, di blog kami yang lain.)

Homeschool bukanlah alternatif. Sekolah dibuat se-universal mungkin di Amerika pada tahun 1860-an, dan kemudian tidak disambut dengan baik. Para petani berbondong-bondong membawa anaknya ke sekolah dan merelakan tanahnya untuk kepentingan anak-anak mereka. Tetapi kemudian malah, sebagian besar orang Amerika, belum lagi seluruh dunia, mendidik anak-anak mereka di rumah. Mengingat konsekuensi yang mengerikan dari sekolah, seperti yang terlihat dalam memburuknya peradaban, saya pikir kita semua harus mempertimbangkan bahwa "sekolah" merupakan sebuah alternatif yang gagal.

Di bidang pendidikan, homeschooling selalu menjadi jalan utama. Bisakah orang mengklaim bahwa orang-orang yang menakjubkan dan brilian yang tercantum di atas tidak berpendidikan? Oh, saya yakin para guru dan persatuan guru senang jika Anda tidak tahu tentang kebenaran ini, tapi di sini.. HOMESCHOOLING DENGAN MUDAH MEMBERIKAN PENDIDIKAN YANG JAUH LEBIH BAIK BAGI ANAK DARIPADA TERPENJARA DI SEKOLAH.

Ada banyak alasan untuk hal ini. (Jika Anda benar-benar ingin tahu tentang hal ini, dan mempelajarinya, silakan mempertimbangkan buku saya, Poor Cheated Little Johnny. Tersedia di situs kami, www.connectthethoughts.com.) Terakhir, hal terbaik apa yang dapat Anda lakukan untuk anak Anda? Homeschool.

Steven David Horwich has been both a professional and award-winning writer and educator for over 40 years.  To learn more about his ideas, and to take a look at the home studies he created for homeschool use, go to www.connectthethoughts.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar